Selasa, 17 Januari 2012

0 Pengembangan Kurikulum PAI

Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat 4 pendekatan dalam pengembangan kurikulum di antaranya, yaitu: pendekatan subyek akademik; pendekatan ocialtic; pendekatan teknologi; dan pendekatan


 rekonstruksi ocial. Kurikulum ini menekankan partisipasi murid dalam belajar. Kegiatan belajar adalah belajar bersama, melalui berbagai bentuk aktivitas kelompok.
            Melalui vartisivasi kegiatan bersama, murid-murid dapat mengadakan perundingan, persetujuan, pertukaran kemampuan, bertanggung jawab bersama, dan lain-lain. Ini menunjukkan cirri yang non- otoriter pendidikan ini bertujuan pengembangan pribadi yang utuh, yang serasi baik di dalam dirinya maupun dengan lingkungan secara menyeluruh. Pendekatan teknologis ini sudah tentu mempunyai keterbatasan-keterbatasan, antara lain: ia terbatas pada hal-hal yang bisa dirancang sebelumnya. Karena dari itu pendekatan teknologis tidak selamanya dapat digunakan dalam pembelajaran PAI. Kalau kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam hanya sampai kepada penguasaan materi dan keterampilan menjalankan ajaran agama, mungkin bisa mengunakan pendekatan teknologis, sebab proses dan produknya bisa dirancang sebelumnya. 
BAB II
PEMBAHASAN

1. Dalam rangka pencerahan pembelajaran PAI di indonesia perlu rasanya kita menggali dan mengedentifikasi pandangan-pandangan yang hidup di masyarakat terhadap eksistensi pembelajaran PAI salam ini, terutama dari aspek pengembangan kurikulumnya :
A. Jelaskan wilayah kajian pengembangan kurikulm PAI
* Jangkauan visi yang luas dan terpadu (integral) berdasarkan kebutuhan dan orientasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang memiliki nuansa futuristik dan penuh dengan harapan dari semua pihak. jangkauan visi yang luas dan terpadu (integral) berdasarkan kebutuhan dan orientasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang memiliki nuansa futuristik dan penuh dengan harapan dari semua pihak. strategi dan tujuan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Program unggulan dimaksudkan agar lembaga pendidikan itu memiliki daya saing sekaligus sebagai daya tarik masyarakat, selain sebagai kebutuhan lembaga pendidikan agar proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung secara optimal. Karena itu, para pengambil keputusan di tingkat satuan pendidikan harus mengkaji ulang apa yang masih menjadi persoalan dan hambatan pembelajaran selama ini, khususnya terhadap penerapan kurikulum pendidikan agama Islam.
B. Apa harapan mereka terhadap keberadaan kurikulum PAI ( di madrasah) di masa yang akan datang
* Guna melahirkan out put yang memadahi, melahirkan karakter individu kokoh spiritualnya, anggun akhlaknya, serta memiliki kemandirian yang kuat. Kualitas pembelajaran pendidikan Islam harus menumbuhkan sikap sensitifitas dan kepekaan terhadap sesama manusia.
C. Apa kritik mereka terhadap kurikulm PAI ( di madrasah) dalam keadannya sekarang ini
* Lembaga pendidikan harus memiliki komitmen untuk menempatkan materi pendidikan agama Islam sebagai pondasi pokok terhadap keilmuan dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa. Keilmuan dan ketrampilan yang tinggi bila tidak diimbangi dengan pemahaman agama yang kuat, akan mudah tergelincir pada tindakan dhalim dan mafsadat Sebab dengan cara seperti itulah lembaga pendidikan akan menjadikan pendidikan agama Islam sebagai nilai tambah dan kebutuhan para siswa.
D. Alternative apa yang sesungguhnya di tempuh untuk memperbaiki situasi yang di kritik ini
* Melalui usaha kreatif dengan membuat program pembelajaran yang unggul, diharapkan menjadi sebuah kerangka acuan kerja atau job descriptionyang mudah dilakukan oleh para pendidik untuk menyampaikan materi pendidikan agama Islam yang tepat sasaran, sesuai misi dan tujuannya. Melaluijob description yang unggul inilah selanjutnya akan menentukan peranan-peranan efektif dan efesien, baik oleh pendidik maupun peserta didik dalam memandang pendidikan agama Islam.
E. Apa saran-saran mengenai langkah-langkah operasionalnya yang perlu di tempuh untuk mencerahkan pembelajaran PAI (di madrasah) di masa depan dalam hubungannya dengan cirri-ciri yang di kritik tadi
* Pendekatan pengajaran di luar kelas itulah sesungguhnya siswa dapat dilatih dengan mengindentifikasi dan mengamalkan bagaimana cara meraih ciri-ciri dan tanda-tanda orang beriman tersebut. Dengan proses pengajaran semacam ini diharapkan oleh sekolah agar siswa memiliki nilai kadar keimananan yang lebih kuat dengan jabaran penerapan kurikulum yang komprehensif.

0 komentar:

Posting Komentar